Minggu, 21 April 2019

Tugas Softskill Psikologi dan Teknologi Internet


Maya Meiliana
16514504



1.      Etika Dalam Penggunaan Penggunaan Internet
Internet adalah salah satu media komunikasi yang dapat memudahkan seseorang dalam bertukar informasi dengan orang lain secara cepat dan tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Di dalam perkembangan penggunaan internet yang kian hari semakin meluas, penting kiranya pengguna internet mengetahui tentang etika dalam berkomunikasi melalui internet. Pengetahuan etika dalam menggunakan intenet akan meminimalisir dampak negatif dari penggunaan internet itu sendiri.
Berikut adalah beberapa contoh etika apa saja yang harus di pahami dalam penggunaan internet :
a)      Penggunaan huruf dan tanda baca, di dalam internet huruf mampu memberikan gambaran ekspresi anda saat menyampaikan hal yang menjadi pemikiran anda.
b)      Penyampaian Informasi, dalam menyampaikan informasi baiknya disampaikan secara tepat sasaran.
c)      Mematuhi hukum yang berlaku, di Indonesia terdapat undang-undang yang mengatur tentang informasi dan transaksi elektronik. Di dalam UU tersebut telah di atur mengenai segala kebijakan yang perlu di patuhi oleh setiap pengguna internet.
d)     Privasi diri dan orang lain, baiknya setiap pengguna internet membatasi komunikasi yang mengarah ke privasi dirinya sendiri maupun orang lain agar nantinya tidak ada permasalahan yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.

2.      Dampak Positif dan Negatif Dalam Penggunaan Internet
Penggunaan internet sudah menyentuh berbagai kalangan masyarakat mulai kalangan kelas atas sampai kalangan kelas bawah. Internet bukan lagi menjadi barang mewah lagi, tapi sudah menjadi sebuah kebutuhan yang tidak boleh terlewatkan. Internet memang sangat berguna untuk membantu kegiatan sehari-hari, akan tetapi seiring perkembangan internet sendiri, terdapat beberapa dampak penggunaan internet yang tidak bisa kita hindari. Berikut adalah beberapa contoh dari dampak positif dan negatif  penggunaan internet.

a)      Dampak Positif
1)       Menambah Wawasan dan Pengetahuan
Dengan adanya internet, kita jadi lebih tahu mengenai berbagai wawasan dan pengetahuan dari berbagai bidang dari seluruh dunia. Terutama bagi pelajar, internet mempermudah mereka dalam mencari informasi yang berkaitan dengan pelajaran. Pelajar juga dapat melihat berbagai macam video di Youtube yang tentunya akan menunjang pendidikan mereka.
2)      Menjadi Media Komunikasi
Internet merupakan alat komunikasi yang digunakan masyarakat untuk berkomunikasi dengan pengguna internet yang lain pada aplikasi internet. Contohnya adalah aplikasi chatting seperti twitter, line, facebook, yahoo, BBM. Hal ini tentu memudahkan untuk melakukan komunikasi dengan siapapun, dimanapun, dan kapanpun.
3)      Mudah Melakukan Transaksi dan Berbisnis
Internet juga dapat menghasilkan keuntungan atau uang bagi orang yang mau berdagang secara online. Contohnya dengan membuka toko online sendiri. Selain itu, internet juga memudahkan dalam melakukan transaksi pembelanjaan sehingga tidak perlu repot-repot untuk berbelanja langsung di toko fisik.

b)      Dampak Negatif
1)       Penipuan.
Dampak negatif pengguna Internet yang satu ini cukup banyak terjadi, hal ini dapat terjadi karena kemudahan dalam bertransaksi tanpa adanya tatap muka antara kedua belah pihak.
2)      Pornografi.
Dengan adanya kemudahan menyebarkan informasi melalui internet, hal yang berbau pornografi juga mudah sekali untuk tersebar. Hal ini sangat berbahaya sekali apabila anak - anak yang belum cukup umur juga dapat mengaksesnya. Untuk itu perlu pendampingan khusus bagi anak - anak dalam menggunakan internet.
3)      Pencurian.
 Dampak negatif internet yang satu ini juga marak sekali terjadi, dewasa ini pencurian tidak hanya bisa dilakukan di dunia nyata, di internet pencurian juga banyak sekali terjadi. Biasanya pencurian di internet menyasar pemilik kartu kredit dan pemilik data - data penting. Istilah untuk pencurian di internet sendiri ada beberapa macam diantaranya Carding ( usaha pencurian dengan membobol kartu kredit orang lain ), Cracking ( usaha pencurian dengan membobol sistem keamanan komputer milik orang lain ), Hacking ( usaha pencurian dengan membobol sistem jaringan komputer milik orang lain ).
4)      Perjudian.
Dampak negatif penggunaan internet yang satu ini juga tidak bisa dihindari, dengan kemudahan dalam berinteraksi dan berkomunikasi, dunia perjudian juga semakin meluas. Para penjudi tidak perlu pergi ke tempat - tempat khusus untuk memenuhi keinginannya.
5)      Berkurangnya Sifat Sosial
Dengan maraknya pengguna internet menimbulkan dampak negatif penggunaan internet bagi masyarakat yang satu ini. Banyak dari kita sekarang ini lebih suka berhubungan dengan menggunakan internet dari pada bertemu secara langsung.
6)      Kecanduan
Ada banyak sekali media sosial, game online serta media hiburan yang tersedia di Internet. Seseorang bisa sampai lupa waktu menikmati layanan internet utamanya yang berhubungan dengan hiburan dan game.

3.      Fenomena Dalam Penggunaan Sosial Media
Lebih dari 2 milyar orang di dunia menggunakan social media network dengan 1,8 milyar tambahan lainnya adalah pengguna internet secara reguler dan beberapa di antaranya tidak dapat melewati sejam tanpa mengecek media sosial. Adiksi penggunaan internet di US dan Eropa sudah mencapai 1,5 – 8 % menurut Hillarie Cash, seorang ahli digital addiction.
Media sosial bisa dibilang sebuah fenomena yang memberi dampak yang cukup besar dan sangat bervariatif tergantung dari persepsi masing-masing orang. Di satu sisi, media sosial sangat menyenangkan dan menghibur dengan akses informasi yang tidak terbatas. Sementara di sisi lainnya, adiksi dan depresi menyambut di depan mata.. Berikut adalah contoh fenomena dari berbagai media sosial yang ada :
a)      Facebook, Pada pertengahan Maret 2018, dunia dikejutkan dengan laporan yang menyebutkan bahwa perusahaan penganalisis data Cambridge Analytica telah memanen jutaan profil pengguna Facebook yang menjadi pemilih Amerika Serikat pada Pemilu 2016. Beberapa hari setelah kabar itu mencuat CEO Facebook Mark Zuckerberg mengakui bahwa Facebook membuat kesalahan dalam menangani data milik 87 juta penggunanya. Pada Juli 2018, Kominfo menyatakan Facebook sudah melaporkan penyelidikan awal kasus kebocoran data ini, tidak ada akun dari Indonesia yang bocor terkait kasus Cambridge Analytica,
b)      Tik Tok, Pada awal Juli, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir pijakan live streaming Tik Tok karena kontennya yang dinilai negatif terutama bagi anak-anak. Hal ini sontak membuat Tik Tok masuk dalam topik yang paling dibicarakan warganet pada saat itu. Sehari setelah diblokir, Kominfo kemudian bertemu dengan perwakilan Tik Tok di gedung Kominfo. Kominfo meminta Tik Tok untuk membersihkan konten negatif dan melakukan penyaringan konten. Tik Tok berkomitmen untuk segera membersihkan konten negatif. Sepekan kemudian, Kominfo membuka blokir Tik Tok. Tik Tok selanjutnya berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA RI) dalam merilis kampanye online.
c)      Tumblr, Pada awal Maret 2018, situs jejaring sosial dan platform mikroblog Tumblr diblokir Kominfo. Tim Aduan Konten Kominfo mendapat laporan dari masyarakat terkait konten asusila di situs tersebut, mereka menemukan lebih dari 360 akun yang mengunggah muatan asusila di Tumblr. Tumblr membenarkan masalah konten pornografi anak-anak menjadi sumber masalah hingga aplikasi mereka dihapus dari pasar aplikasi untuk perangkat iOS dari Apple, App Store.



Senin, 06 November 2017

Tugas Softskill (2) MODEL INFORMASI PSIKOLOGI

Model Sistem Informasi Psikologi



1.ELEMEN SISTEM

A. Tujuan
Dimana dalam sebuah system akan memiliki tujuan atau goals. Tujuan ini lah yang akan menjadi motivasi dalam mengarah sebuah system yang akan di bangun.

B. Mekanisme pengendalian
Diwujudkan dengan menggunakan umpan balik sebagai pengendalinya baik itu masukan atau proses di dalam system.

C. Input
Sesuatu yang akan masuk ke dalam system yang menjadi bahan untuk diproses selanjutnya,

D. Proses
Sesuatu pengolahan yang akan merubah masukan dengan bahan yang ada menjadi sebuah keluaran yang sudah dip roses.

E. Output
Hasil akhir dari pemrosesan yang terjadi selama di dalam system.


2.KARAKTERISTIK SISTEM

A. Komponen
Komponen adalah proses dalam suatu system yang mentransformasikan input menjadi bentuk ouput. Komponen ini bisa merupakan subsistem.

B. Batasan (Boundary)
Batasan adalah penggambaran dari sebuah elemen atau unsure mana yang termasuk didalam system dan mana yang diluar system tersebut.

C. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar system, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap sebuah system.

D. Penghubung (Interface)
Penghubung adalah tempat dimana komponen saling berhubangan satu dengan yang lain.

E. Input
Input adalah sumber daya data, bahan baku, informasi dan energy dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu system.

F. Output
Output adalah sumber daya informasi, data, dokumen, bahan baku dan energy yang disediakan untuk lingkungan system oleh kegiatan dalam suatu system.

G. Proses
Suatu system dapat memiliki suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

H. Sasaran atau tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh system, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

Model sistem informasi psikologi
Model sistem informasi psikologi dapat mengaplikasikan dengan computer, seperti Sistem informasi psikologi tes IQ. Tes IQ atau kemampuan adalah serangkaian tes yang harus diselesaikan dalam batas waktu tertentu atau lebih dikenal dengan istilah time limit test, yakni sederetan soal yang relative mudah, tetapi diberikan dalam waktu terbatas dan mampu menyelesaikan jawaban yang benar sebanyak mungkin.

Tujuan tes IQ adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat intelegensi seseorang dalam menjawab beberapa pertanyaan.
Mekanisme control tes IQ dengan mengatur atau mengarahkan agar system dapat berjalan dengan semestinya.
Input tes IQ adalah pertanyaan-pertanyaan tes IQ yang sudah di jawab dan menjadi sebuah informasi.
Proses tes IQ , informasi itu akan di olah untuk dijadikan sebuah hasil dari serangkaian pertanyaan tes IQ.
Output tes IQ, hasil akhir dari sebuah informasi yang sudah di proses dan akan menjadi sebuah skor IQ.




DAFTAR PUSTAKA
Fatta, H, A. (2007). Analisis dan perancangan system informasi. Jakarta : Andi Offset.

Hutahaean, J. (2014). Konsep system informasi. Yogyakarta : Deepublish.

Senin, 02 Oktober 2017

Tugas Softskill (1) Sistem Informasi Psikologi

Nama : Maya Meiliana
Npm   : 16514504
Kelas  : 4PA06




SIP (Sistem Informasi Psikologi)

Sebelum kita mengetahui definisi dari SIP (Sistem Informasi Psikologi), tidak ada salahnya jika kita mencoba mendefinisiskannya perbagian secara singkat, mengingat SIP terdiri dari tiga kata yaitu “Sistem”, “Informasi”, dan “Psikologi”. Pertama kita mulai dari kata  pertama yaitu “Sistem”.


1.      SISTEM

Sistem berasal dari bahasa Latin (systÄ“ma) dan bahasa Yunani (sustÄ“ma) yang dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara.
Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Selain definisi di atas, beberapa ahli juga mencoba mendefinisiskan sistem. Berikut definisis sistem menurut para ahli:

A. L. James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

B. John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.

C. C.W. Churchman.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

D. J.C. Hinggins
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.

E. Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.

F. Ludwig Von Bartalanfy
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

G. L. Ackof
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

H. Salisbury
A system is a group of components working together as a functional unit. Sistem adalah sekelompok bagian-bagian atau komponen yang bekerja sama sebagai suatu kesatuan fungsi

I. Robert Allen & Mark Victor Hansen
Sistem adalah prosedur yang terorganisir dan mapan yang membuahkan hasil

J. Djekky R. Djoht
Sistem adalah agregasi atau pengelompokan objek-objek yang dipersatukan oleh beberapa bentuk interaksi yang tetap atau saling tergantung, sekelompok unit yang berbeda, yang dikombinasikan sedemikian rupa oleh alam atau oleh seni sehingga membentuk suatu keseluruhan yang integral dan berfungsi, beroperasi, atau bergerak dalam satu kesatuan

K. Umar Fahmi Achmadi
Sistem adalah tatanan yang menggambarkan adanya rangkaian berbagai komponen yang memiliki hubungan serta tujuan bersama secara serasi, terkoordinasi yang bekerja atau berjalan dalam jangka waktu tertentu dan terencana

L. Zulkufli A. M
Sistem adalah himpunan sesuatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, dan saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif

M. Raymond McLeod
Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu

N. Gordon B. Davis
Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.

O. Koentjaraningrat
Sistem adalah susunan yang berfungsi dan bergerak; suatu cabang ilmu niscaya mempunyai objeknya, dan objek yang menjadi sasaran itu umumnya dibatasi.

       Dari seluruh pengertian tentang sistem di atas, dapat ditarik kesimpulan  bahwa sistem merupakan komponen atau elemen-elemen atau bagian-bagian yang tersusun secara terstruktur, sistematis, dan saling mendukung satu dengan yang lain, mempunyai fungsi-fungsi yang saling berkaitan dan terhubung untuk mencapai suatu tujuan.


2.      INFORMASI

Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”. Definisi informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi juga dapat didefinisikan sebagai data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.
Selain definisi tadi, beberapa ahli juga mendefinisikan istilah informasi sebagai berikut:

A. Abdul Kadir
Informasi merupakan data yang telah proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan orang yang menggunakan data tersebut.

B. Tata Sutabri
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

C. Jogiyanto HM
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

D. Joner Hasugian
Informasi adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada sejumlah  media.

E. Kenneth C. Laudon
Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia

F. Anton M. Moeliono
Informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan.

G. Gordon B. Davis
Informasi adalah data yang telah dirposes/diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya.

       Dari seluruh definisi informasi di atas, dapat disimpulkan bahwainformasi adalah kumpulan data yang telah diolahsedemikain rupa menjadi bentuk yang lebih berguna dan dapat dipahami bagi penerimanya sehingga dapat menambah atau meningkatkan pengetahuan.
Informasi akan memiliki arti manakala informasi tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
  • Relevan artinya Informasi yang diinginkan benar-benar ada relevansi dengan masalah yang dihadapi.
  • Kejelasan artinya terbebas dari istilah-istilah yang membingungkan.
  • Akurasi artinya bahwa informasi yang hendak disajikan harus secara teliti dan lengkap.
  • Tepat waktu artinya data yang disajikan adalah data terbaru dan mutahir.


3.      PSIKOLOGI

Psikologi berasal dari perkataan Yunani yaitu “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologis (arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya. Dengan singkat di sebut ilmu jiwa.
Beberapa ahli juga mendifinisikan psikologi sebagai berikut:

A. Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat  secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.

B. Dakir
psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.

C. Muhibbin Syah
psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

D. Allport
Psikologi adalah satu upaya untuk memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan perilaku individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain secara aktual, dibayangkan, atau hadir secara tidak langsung


E. Richard Mayer
Psikologi merupakan analisi mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.

F. Wilhem Wundt & E.B Titchener
Psikologi adalah pengalaman manusia yang dipelajari dari sudut pandang pribadi yang mengalaminya seperti perasaan panca indera, pikiran, merasa (feeling), dan kehendak.

       Dari seluruh definisi psikologi di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan hewan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat secara langsung yang berguna sebagai suatu usaha untuk memahami proses mental.



Definisi istilah “SISTEM INFORMASI”


1. John F. Nash
Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.

2. Rommey
Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulakn, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

        Dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, untuk mengumpulakn, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.




SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI (SIP)

Dari keseluruhan uraian mengenai sistem, Informasi, dan psikologi di atas, maka dapat kita coba tarik kesimpulan bahwa definisi “Sistem Informasi Psikologi” adalah suatu sistem atau tata cara yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai perilaku terlihat maupun tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti tujuan penelitian. Contoh nyata dari pengaplikasian SIP dalam kehidupan adalah penggunaan teknologi dalam pengambilan data tes psikologi, dalam hal ini umumnya komputer (komputerisasi alat tes psikologi).




Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194505031971091-MUHAMMAD_KOSIM_SIRODJUDIN/PSISOS.1.pdf
Ahmadi, H. Abu. (2009). Psikologi umum (edisi revisi 2009). Jakarta: RINEKA CIPTA
Basuki, A. M. Heru. (2008). Psikologi umum. Depok: Universitas Gunadarma


Jumat, 09 Juni 2017

Tugas 3 Psikoterapi

Nama : Maya Meiliana
NMP  : 16514504


                                     Terapi Keluarga



1.      Pengertian Terapi Keluarga
Terapi Keluarga adalah cara baru untuk mengetahui permasalahan seseorang, memahami perilaku, perkembangan symptom dan cara pemecahannya. Terapi keluarga dapat dilakukan sesame anggota keluarga dan tidak memerlukan oranglain, terapis keluarga mengusahakan supaya keadaan dapat menyesuaikan, terutama pada saat antara yang satu dengan yang lain berbeda (Almasitoh, 2012). Sedangkan Imbercoopersmith (dalam Hasnidah, 2002) mengatakan bahwa Family Conselor/Therapist harus memliki kemampuan menganalisa bagaimana pola triadic di dalam keluarga, melakukan intervensi yang efektif bagi pola triadic dengan memberikan tugas-tugas, dan menghindari hubungan yang kurang baik antara hubungan triadic para anggota keluarga dengan professional. Namun Hasnidah (2002) berpendapat bahwa terapi keluarga sebagai suatu proses interaktif yang berupaya membantu keluarga memperoleh keseimbangan homeositas, sehingga setiap anggota keluarga dapat merasa nyaman (comfortable).

2.      Cara Melakukan Terapi Keluarga
Menurut Almasitoh (2012) terdapat empat langkah dalam proses terapi keluarga, antara lain :
a. Mengikutsertakan Keluarga, Pertemuan dilakukan di rumah, sehingga terapis mendapat informasi nyata tentang kehidupan keluarga dan dapat merancang strategi yang cocok untuk membantu pemecahan problem keluarga.
b. Menilai Masalah, Mencakup pemahan tentang kebutuhan, harapan, kekuatan keluarga dan riwayatnya
c. Strategi-strategi khusus, Berfungsi untuk pemberian bantuan dengan menetukan macam intervensi yang sesuai dengan tujuan.
d. Follow Up, Memberikan kesempatan pada keluarga untuk tetap berhubungan dengan terapis atau konselor secara periodik untuk melihat perkembangan keluarga dan memberikan support

3.      Manfaat Terapi Keluarga
Menurut Perez (dalam Hasnidah, 2002) secara khusus Family Conseling/ terapi bermanfaat untuk :
a.    Membuat semua anggota keluarga dapat mentoleransikan cara atau perilaku yang unik dari setiap anggota keluarga
b.    Menambah toleransi setiap anggota keluarga terhadap frustasi, ketika terjadi konflik dan kekecewaan, baik yang dialami bersama keluarga atau tidak bersama keluarga
c.    Meningkatkan motivasi setiap anggota keluarga agar mendukung, membesarkan hati, dan mengembangkan anggota lainnya
d.   Membantu mencapai persepsi parental yang realistis dan sesuai dengan persepsi anggota keluarga

4.      Teknik Terapi Keluarga Menurut Bowen
a.    Evaluasi wawancara
Karakteristik pekerjaan terapeutik Bowen adalah objektivitas dan netralitas. Bahkan dalam kontak telepon awal, Bowen (Kerr & Bowen, 1988) memperingatkan untuk mengambil sisi dalam keluarga atau dengan cara lain menyatu dengan sistem emosional keluarga inti. Evaluasi wawancara keluarga dapat berlangsung dengan kombinasi anggota keluarga. Kadang-kadang anggota keluarga tunggal saja cukup jika orang tersebut bersedia untuk mencoba untuk membedakan perasaannya sendiri dan proses intelektual bukan menyalahkan anggota keluarga lainnya.
Dalam mengambil riwayat keluarga, terapis menghadiri untuk hubungan dalam keluarga, seperti posisi saudara, tetapi juga hubungan dalam keluarga orang tua asal. Karena pola antargenerasi bisa kompleks, terapis dapat menggunakan genogram untuk menggambarkan hubungan keluarga.

b.    Genogram
Genogram adalah metode keluarga diagram dan mencakup informasi penting tentang keluarga, seperti usia, seks, tanggal pernikahan, kematian, dan lokasi geografis. Genograms tidak hanya memberikan gambaran dari keluarga tetapi juga mungkin menyarankan pola diferensiasi yang mencapai kembali ke keluarga asal dan di luar. Sebuah genogram memberikan kesempatan untuk mencari pola emosional dalam keluarga masing-masing pasangan sendiri. Sebagai Magnuson dan Shaw (2003) menunjukkan, genograms dapat digunakan untuk pasangan dan keluarga dengan hal-hal seperti keintiman, kesedihan, dan alkoholisme, dan untuk mengidentifikasi sumber daya dalam keluarga. Diagram, serta genograms, dapat melayani tujuan tertentu dalam terapi keluarga (Butler, 2008).

c.    Interpretasi
Informasi dari genograms sering diartikan untuk anggota keluarga sehingga mereka dapat memahami dinamika dalam keluarga. Dengan mempertahankan objektivitas, terapis mampu melihat pola dalam keluarga saat ini yang mencerminkan pola dalam keluarga asal. Salah satu cara yang Bowen (1978) terus cukup objektif untuk membuat interpretasi yang cerdas adalah dengan memiliki percakapan yang diarahkan kepadanya daripada dari satu anggota keluarga yang lain.

d.   Detriangulasi
Bila mungkin, Bowen untuk memisahkan bagian-bagian dari segitiga langsung. Ketika berhadapan dengan masalah keluarga, ia sering melihat orang tua atau salah satu orang tua. Bowen kemudian mencoba dengan menggunakan cara-cara untuk mengembangkan strategi untuk menghadapi dampak dari stres emosional, lalu di diidentifikasi dengan anggota keluarga lainnya. Secara umum, Bowen lebih suka bekerja dengan anggota sehat dari keluarga, orang yang paling dibedakan, sehingga orang yang bisa membuat perubahan di berbagai hubungan keluarga stres.

Senin, 08 Mei 2017

Tugas 3 IAD (softskill)

Nama : Maya Meiliana
NPM  : 16514504
Kelas : 3PA06



                                                 KUNJUNGAN PP IPTEK





   Kami melakukan kunjungan ke PP Iptek yang berada di kawasan TMII pada hari Jum'at tanggal 5 Mei dan kami tiba disana pukul 10.00. Setelah sampai disana kami membeli tiket terlebih dahulu, lalu masuk ke bagian dalam gedung, kita akan disuguhi layout dan desain interior yang futuristik, luas dan megah. Di bagian depan, pertama kita akan menjumpai patung-patung dan foto tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dan teknologi, disertai riwayat hidup singkat dilengkapi penemuan-penemuan/sumbangsih mereka bagi iptek dunia. Mulai dari Socrates, Archimedes, Copernicus, Isaac Newton hingga Albert Einstein dan lain-lain.

   Lalu kami menjumpai beberapa objek peraga iptek. Salah satunya adalah parabola penghantar suara jarak jauh. Dengan memanfaatkan parabola berdiameter lebih dari 2 meter dan berpasangan ini, kita bisa berkomunikasi dengan teman kita yang berjarak jauh dari kita, layaknya teman kita itu berada di depan kita. Syaratnya kita harus bergantian saat berbicara dan saat mendengar, antara menaruh mulut dengan telinga kita pada bulatan besi di tengah-tengah parabola tersebut. Suara yang terdengar akan cukup jelas Alat-alat peraga iptek tersebut, ditaruh di ruang demi ruang, area demi area, berdasarkan bidang keilmuannya. Ada area antariksa, lingkungan, energi, fluida, gelombang, listrik dan magnet, mekanika, optik, transportasi darat, transportasi udara, arena peneliti cilik, matematika, penyakit dan kesehatan, dan lain-lain. Dengan dikelompokkan, menjadi lebih mudah memahami bidang iptek yang dibahas.

   Kita bisa mencoba sepeda beroda segi bagaimana kita mengendarai sepeda dengan roda berbentuk segiempat? Apakah sepeda tersebut bisa berjalan? Disana diberikan penjelasan ilmiahnya jdi kita akan paham mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Alat-alat peraga seperti yang ditampilkan di atas, akan memandu untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan dan teknologi secara sederhana Beberapa alat peraga memberikan tantangan lebih, seperti misalnya sepeda di atas kawat baja, roket air, generator van de graaf (di mana tubuh kita akan dimasuki listrik statis sehingga rambut akan berdiri).
Selain benda-benda peraga yang dipamerkan, untuk lebih memberikan fasilitas pembelajaran kepada pengunjung, di dalam PP IPTEK terdapat pula beberapa ruangan kelas yang digunakan untuk demo dan pelajaran singkat mengenai iptek. Terdapat auditorium juga, yang dipakai untuk pemutaran film-film atau materi presentasi ilmiah di hari-hari tertentu.

Jumat, 28 April 2017

Tugas 2 Softskill (Psikoterapi)

Maya Meiliana
16514504
3PA06


“Konseling, Psikoterapi, & Rational Emotif Therapy ''

a.       Pengertain konseling
Menurut Schertzer dan Stone (1980) konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
Menurut Jones (1951) konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan. Dimana ia diberi panduan pribadi dan langsung dalam pemecahan untuk lkien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.

Prayitno dan Erman Amti (2004:105) konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
b.    Contoh konseling.
Kasus:

Seorang remaja perempuan yang duduk di bangku kuliah, berumur 20 tahun, berinisial P memiliki konflik dalam memilih keputusan untuk masa depannya. P adalah anak yang biasa melakukan semua hal sendiri. Masa kecilnya, P dikenal anak yang sangat manja. Diumurnya sekarang, P mengakui bahwa ia belum seluruhnya mandiri akan hidupnya. Walaupun ia sudah ditinggalkan ibu dan ayah yang tidak tahu keberadaannya. Ia belum bisa untuk memikirkan pekerjaan untuk masa depan, ia menginginkan setelah lulus sarjana melanjutkan ke S2. Meski orangtua tidak ada di sisinya, namun P masih memiliki abang yang mengurusi segala investasi dari orangtua. P memiliki masalah bahwa ia tidak sanggup mengatakan keinginannya untuk melanjutkan S2 dan meminta abangnya untuk menjual sedikit aset yang ditinggalkan orangtua untuk biaya kuliahnya kelak. Karena, sebelumnya abang juga pernah menjual aset tersebut dengan mengatas namakan P, padahal abangnya menggunakan untuk keperluan pribadi. Jadi, kali ini P ingin merealisasikan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan S2nya. P merasa bahwa permintaannya itu tidaklah berat, karena ia berfikir bahwa ia masih sanggup dan memiliki biaya untuk hal itu. Namun, P ragu untuk mengatakannya karena takut tidak dikabulkan. Bagaimana seharusnya P berindak???

Analisis Kasus:
Menggunakan Pendekatan Gestalt
Seperti kasus di atas, konselor dapat menerapkan teknik pembalikan. Teknik pembalikan maksudnya adalah konseli terjun ke dalam suatu yang ditakutinya karena dianggap bisa menimbulkan kecemasan, dan menjalin hubungan dengan bagian-bagian diri yang telah ditekan atau diingkarinya. Gejala-gejala dan tingkah laku sering kali mempresentasikan pembalikan dari dorongan-dorongan yang mendasari. Jadi konselor bisa meminta klien memainkan peran yang bertentangan dengan perasaan-perasaan yang dikeluhkannya atau pembalikan dari kepribadiannya. Seperti halnya P yang takut dan ragu untuk mengungkapkan keinginannya kepada abangya untuk melanjutkan S2 dan meminta abangnya untuk menjual sedikit aset yang ditinggalkan oleh orangtua mereka untuk biaya kuliahnya nanti. Karena P sangat menginginkan setelah lulus sarjana nanti P ingin melanjutkan S2. Di sini konselor perlu membawa konseli untuk masuk kedalam suatu yang di takutinya itu. Konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan konseli untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi konseli. P tidak perlu takut untuk mengatakan keinginannya kepada abangnya tersebut, dan konselor perlu meyakinkan konseli bahwa permintaannya itu akan dikabulkan oleh abangnya, dengan satu hal yang perlu di ingat P harus bertanggung jawab dengan apa yang telah menjadi keputusannya itu kepada abangnya. Walaupun P belum bisa memikirkan pekerjaan untuk masa depannya. Ada dua hal yang dilakukan konselor yaitu, membangkitkan motivasi P sekaligus meyakinkan P bahwa permintaannya akan dikabulkan oleh sang abang, dan membangkitkan otonomi P (menekankan bahwa P harus mengemukakan alasan-alasannya secara bertanggung jawab kepada konselor bahwa P ingin melanjutkan S2 dengan sungguh-sungguh).
Setelah P memperoleh pemahaman dan penyegaran tentang pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya, konselor mengantarkan P memasuki fase akhir konseling. Pada fase ini P menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan integritas kepribadiannya sebagai individu yang unik dan manusiawi.
Sehingga dalam kasus ini, sebenarnya tujuan utama dari konseling Gestalt adalah membantu P agar berani mengahadapi berbagai macam tantangan maupun kenyataan yang harus dihadapi. Tujuan ini mengandung makna bahwa P haruslah menjadi percaya pada diri, dapat berbuat lebih banyak untuk meingkatkan kebermaknaan hidupnya.Individu yang bermasalah pada umumnya belum memanfaatkan potensinya secara penuh, melainkan baru memanfaatkan sebagaian dari potensinya yang dimilikinya. Melalui konseling, konselor membantu P agar potensi yang baru dimanfaatkan sebagian ini dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal.Dimana pendekatan yang sangat memperhatikan kemampuan organisme untuk berkembang dan menentukan tujuannya adalah pendekatan Gestalt. Pendekatan Gestalt lebih menekankan pada apa yang terjadi saat ini-dan-di sini, dan proses yang berlangsung, bukan pada masa lalu ataupun masa depan. Sehingga P dapat mengatakan keinginannya itu kepada abangnya dengan sungguh-sungguh. Bahwa keinginannya saat ini dapat mempersiapkan dirinya untuk melanjutkan S2. Yang penting dalam pendekatan ini adalah kesadaran saat ini dalam pengalaman seseorang.


Pengertian psikoterapi
Menurut Watson & Morse (1977) Bentuk khusus dari interaksi antara dua orang, pasien dan terapis, pada mana pasien memulai interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan terapis menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar psikologik untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan mengubah pikiran, perasaan dan tindakannya,
Menurut Corsini (1989) Psikoterapi adalah proses formal dari interaksi antara dua pihak, setiap pihak biasanya terdiri dari satu oran, tetapi ada kemungkinan terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap pihak, dengan tujuan memperbaiki keadaan yyang tidak menyenangkan (distress) pada salah satu dari kedua pihak karena ketidakmampuan atau malafungsi pada salah satu dari bidang-bidang berikut: fungsi kognitif (kelainan pada fungsi berfikir), fungsi afektif (penderitaan atau kehidupan emosi yang tidak menyenangkan) atau fungsi perilaku (ketidaktepatan perilaku); dengan terapis yang memiliki teori tentang asal-usul kepribadian, perkembangan, mempertahankan dan mengubah bersama-sama dengan beberapa metode perawatan yang mempunyai dasar teori dan profesinya diakui resmi untuk bertindak sebagai terapis.
Menurut Ivey & Simek-Downing (1980) Psikoterapi adalah proses jangka panjang, berhubungan dengan upaya merekonstruksi seseorang dan perubahan yang lebih besar pada struktur kepribadian.
d.      Contoh psikoterapi
SEBUAH KASUS FOBIA SPESIFIK
Dikutip dari Buku Psikologi Abnormal jilid 1, ed 5

Lulus ujian adalah titik balik penting dalam hidup carla, tetapi memberinya perasaan ngeri kalau ia berpikir tentang harus memasuki gedung pengadilan negeri. Ia tidak takut bila harus menghadapi hakim yang hostile atau kalah dalam pembelaannya, tetapi karena harus menaiki tangga ke lantai dua dimana ruang-ruang pengadilan berada. Carla, 27 tahun menderita acrophobia atau takut ketinggian. “Lucu jika anda mau tahu,” Carla berkata pada terapisnya. “Saya tidak punya masalah untuk terbang atau melihat keluar jendela pesawat terbang pada ketinggian 30000 kaki. Tetapi escalator di mall  membuat saya berdegup-degup.  Pokoknya setiap situasi di mana saya bisa jatuh, seperti misalnya balkon.”
Orang dengan gangguan-gangguan kecemasan berusaha untuk menghindari situasi atau objek yang mereka takuti. Carla meneliti dulu gedung pengadilan sebelum ia dijadwalkan untuk tampil. Ia merasa sangat lega karena ada elevator di bagian belakang gedung pengadilan yang dapat ia gunakan sehingga ia tidak harus naik tangga.

Analisis Kasus:

Dalam kasus fobia yang diderita Carla, Psikoterapi dapat diterapkan dalam proses treatment penyembuhan fobia yang Carla derita. Dengan menggunakan Pendekatan terapi perilaku (behavior therapy) yang berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Dalam hal ini, Carla telah belajar bahwa "ketika saya berada di tempat ketinggian seperti eskalator atau tangga, maka respon saya adalah perilaku ketakutan akan terjatuh." Joseph Wolpe mengembangkan desentisasi sistematis atas dasar asumsi bahwa fobia adalah sesuatu yang dipelajari atau merupakan respon-respon yang terkondisi. Ia juga berasumsi bahwa perilaku ini dapat dihilangkan melalui counterconditioning. Dalam counterconditioning suatu respon yang tidak harmonis (incompatible) dengan kecemasan dibuat muncul bersama kondisi-kondisi yang biasanya memunculkan kecemasan. Kasus Carla dapat menggunakan prinsip counterconditioning sebagai terapi penyembuhannya. Dengan mengajarkan kepada Carla agar tetap relaks berada ditempat-tempat ketinggian seperti eskalator dan tangga.

e.       Rational emotif therapy
KONSELING  “RATIONAL EMOTIVE THERAPY”
Tokoh teori Albert Ellis ahli psikologi  klinis sering mengkususkan diri dalam bidang konseling perkawinan dan keluarga. Berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya dalam teori belajar behavioral, kemudian ia mengembangkan suatu pendekatan sendiri yang disebut rational emotive therapy (RET) atau terapi rasional emotif.
Rational Emotive Therapy
Rational emotive therapy dapat diartikan dengan corak konseling yang menekankan kebersamaan dan interaksi antara berfikir dengan akal sehat, berperasaan, dan perilaku serta sekaligus menekankan bahwa suatu suatu perubahan yang mendalam.
Corak konseling RET berpangkal dari beberapa keyakinan tentang martabat manusia dan tentang proses manusia dapat mengubah diri, yang sebagian bersifat falsafah dan sebagian lagi bersifat psikologi yaitu :
  1. Manusia adalah makhluk manusiawai artinya manusia mempunyai kekurangan dan keterbatasan, selama hidup di dunia dia dapat berusaha untuk menikmatinya sebaik mungkin.
  2. Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh bekal keturunan atau pembawaan.
  3. Hidup secara rasional berarti berfikir, berperasaan, dan berperilaku sedemikian rupa sehingga kebahagiaan dapat dicapai  secara efisien dan efektif.
  4. Manusia memiliki kecenderungan yang kuat untuk hidup secara rasional dan sehat.
  5. Orang yang kerap berpegang pada keyakinan yang sebenarnya kurang masuk akal atau irasional.
  6. Pikiran-pikiran manusia biasanya menggunakan lambang verbal dan dituangkan dalam bentuk bahasa.
  7. Bilamana manusia tidak bahagia dan mengalami gejolak perasaan yang tidak menyenangkan serta menumbuhkan semangat hidup, rasa-rasa itu bukan berpangkal pada kejadian dan pengalaman yang telah berlangsung, melainkan pada tanggapannya yang tidak rasional terhadap kejadian dan pengalaman itu.
  8. Untuk membantu orang mencapai taraf kebahagiaan hidup yang lebih baik dengan hidup lebih rasional.
  9. Mengubah diri dalam berfikir irasional bukan perkara yang mudah, karena orang memiliki kecenderungan untuk mempertahankan keyakinan yang sebenarnya tidak masuk akal, ditambah perasaan cemas.


Daftar Pustaka
Gunarsa, Singgih D. 1996. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Suhesti.2012.Bagaimana Konselor Sekolah Bersikap?.Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Corey Gerald.2007.Teori dan Paktek Konseling & Psikoterapi.Bandung: PT Refika Aditama

Hayat,Abdul.2010.Teori dan Teknik Pendekatan Konseling.Banjarmasin:Lanting Media Aksar