Tugas Ilmu Budaya Dasar
Nama : Maya Meiliana
NPM : 16514504
Judul Makalah : Budaya dan Globalisasi
BAB I
PENDAHULUAN
Globalisasi adalah suatu
fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat
global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi
informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi
ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi
menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab,
dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar
dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu egara sebagai egarae baru sekitar
lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah
diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai
sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Globalisasi sering
diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai
penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengertian akan
hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara
diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan
terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan
jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan
lain-lain.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian
Globalisasi?
2. Bagaimana hubungan
Globalisasi dan Budaya?
3. Bagaimana Globalisasi
dalam Kebudayaan Tradisional Indonesia?
4. Apa pengaruh Globalisasi
terhadap Budaya Bangsa?
5. Bagaimana upaya mencegah
memudarnya Budaya dan jati diri Bangsa?
1.3 TUJUAN
Berdasarkan penulisan masalah diatas, penulisan ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh
globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah,
2. Untuk meningkatkan
kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri karena
kebudayaan merupakan jati diri bangsa.
3. Memahami lebih dalam
tentang Globalisasi,
4. Sebagai bahan
pembelajaran Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar
5.
Sebagai Tugas Makalah Bidang
Bab II
PEMBAHASAN
1. Pengertian globalisasi
Istilah globalisasi
telah menjadi konsep yang sering digunakan untuk
menggambarkan fenomena
dunia kontemporer. Memasuki milenium ketiga, dunia berubah dengan sangat cepat
sehinga menimbulkan implikasi yang sangat kompleks, yaitu munculnya
ketergantungan dalam hampir seluruh dimensi kehidupan dalamhubungan antar
negara dan hubungan internasional. Perubahan-perubahan yang sangat cepat inilah
yang kemudian disebut dengan globalisasi.
Dalam banyak definisi, konsep globalisasi
merujuk pada fenomena dimana batas-batas negara dan bangsa tidak lagi relevan
untuk didiskusikan. Jadi, globalisasi dapat diartikan sebagai suatu proses yang
menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling
terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka baik dalam sosial budaya,
ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan.
Proses globalisasi mengandung implikasi bahwa
suatu aktifitas yang sebelumnya terbatas jangkauanya secara nasional, secara
bertahap berkembang menjadi tidak terbatas pada suatu negara. Kenichi ohmae
dlam tulisanya The End of Nation State (1995)
melihat globalisasi sebagai “dunia tanpa batas negara “ (a world without borders).
Dalam era globalisasi dewasa ini, tidaklah
mungkin suatu negara hidup dan membangun kemajuan dalalm posisi mengisolisasi
diri. Pengaruh antarnegara lewat teknologi informasi, teknologi industri,
perdagangan uang, dan perdagangan uang , dan perdagangan komoditas antarbangsa
merupakan kenyataan. Suka tidak suka kita harus hidup dengan kondisi seperti
itu sekarang ini.
Menurut para ahli, ada tiga macam toeri yang
dapat dilihat untuk memahami globalisaasi dari sudut pandang yang berbeda
sebagai berikut.
·
Para globalis percaya bahwa kebudayaan
lokal akan hilang dan digantikan dengan kebudayaan dan kehidupan ekonomi yang
homogen. Kemudian, pendapat ini juga mengatakan bahwa adanya globalisasi akan
melahirkan masyarakat yang toleran dan bertanggung jawab. Ada pula yang
berpendapat bahwa globalisasi merupakan bentuk penjajahan barat untuk
menciptakan kebudayaan yang homogen. Pendapat-pendapat inilah yang melahirkan
kelompok – kelompok penentang globalisasi.
·
Para tradisionalis berpendapat bahwa
globlisasi disebabkan oleh kapitalisme yang sudah ada sejak lama.
·
Para transformalis berpendapat bahwa
globalisasi mungkin sudah dibesar- besarkan, tetapi tidak perlu menyangkal
adanya konsep ini.
Menurut Giddens, ketergantungan masyarakat yang semakin meningkat merupakan proses globalisasi. Hal ini
ditandai dangan adanya kesenjangan antara masyarakat industri dan masyarakat
dunia ketiga . salah satu contohnya adalah teknologi globalisasi internet yang
membuat kita.
Ciri – ciri globalisasi
Globalisasi telah menciptakan dunia makin terbuka dan saling ketergantungan
antar negara dan antar bangsa, artinya , pada era globalisasi ini negara-negara
bukan saja terbuka satu sama lain, tetapi juga tergntung satu sama lainya
meskipun tingkat ketergantunganya tidak sejajar umumnya negara – negara
berkembang lebih tergantung pada negara – negara industri maju dan tidak
sebaliknya. Demikian pada negara – negara berkembang lebih terbuka menerima
pengaruh globalisasi karena ketergantunganya yang tinggi terhadap negara –
negara industri maju tersebut.
Menurut gidden, saling ketergantungan masyarakat dunia makin lama makin
menigkat, proses peningkatan saling ketergantungan masyarakat dunia itu
dinamakan globalisasi yang ditandai dengan ciri – ciri, antara lain sebagai
berikut :
·
Adanya kesenjangan besar dalam kekayaan
dan tingkat hidup antara masyarakat – masyarakat industri dengan masyarakat –
masyarakat dunia ketiga. Setiap tahun terdapat jutaan masyarakat mati kelaparan
pada hal produksi makanan dunia sebenarnya cukup untuk memberi makan semua
orang . sejumlah besar bahan makanan itu tersimpan bahkan dimusnahkan di
negara-negara barat.
·
Tumbuh dan berkembangnya negara-negara
industri baru (newly industrialized
countries atau NIC).
·
Meningkatnya komunikasi antar negara
sebagai dampak teknologi yang makin canggih.
Michael J. Mazzar dalam global trends2005 mengemukakan enam ciri
kehidupan global, yaitu sebagai berikut.
·
berubahnya fondasi-fondasi dunia yang telah
melahirkan keompok negara-negara maju (negar industri) dan negara-negara
berkembang.
·
Science dan technology menjadi penggerak utama dalam
mengubah kehidupan manusia. Perubahan yang dihadapi manusia berjalan lurus (linier) dan hanya satu model. Akan
tetapi setiap negara bangsa mencari jalanya sendiri sesuai dengan kebudayaan
masing-masing.
·
Muculnya orientasi baru dalam ekonomi yang
berbasis pada ilmu pengetahuan. Perubahan terjadi terutama dalam dunia kerja
dan rekrutment tenaga kerja yang berdasarkan keterampilan. Tidak lagi
pembatasan tenaga kerja harus dari negara-negara maju karena tidak ada lagi
batas negara dan bangsa, harus dunia menjad tanpa batas dan seluruh kegiatan
bersifat transnasional dan global.
·
Kemajemukan atau pluralisme dari
komunitas-komunitas atau negara-negara mulai tampak. Di indonesia gerakan
egoisme yang mengarah ke etnisme sukuisme mulai muncul, sehingga diperlukan
pendidikan multikultural.
·
Makin berkembangnya paham demokrasi, yaitu
pemikiran yang menghargai hak azazi manusia, hak manusia untuk mengatur
identitas diri. Artinya, ada penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Akibat perubahan otoritas ini ialah ketidak stabilan sosial dan politik. Di
indonesia hak ini telah menimbulkan krisis yang awalnya krisis ekonomi menjadi
kerisis politik, sosial budaya atau biasa dikenal dengan krisis
multidimensional. Dalam pemerintahan kemudian terjadi pergeseran wewenang dari
otoritas pemerintahan pusat ke otonomi daerah.
·
Timbulnya alienasi individu dan lahirnya apa yang disebut sindrom pesimisme.
2. Hubungan globalisasi dengan budaya
Globalisasi memberikan
dampak yang meluas kepada fenomena imigrasi penduduk dalam blok budaya yang
berbeda. Dunia menjadi semakin beragam dari segikomposisi budaya etnik,ras, dan
warna kulit. Globalisasi dapat menimbulkan dampak negatif, jika tidak disertai
dengan usaha beradaptasi melalui peningkatan kualitas diri dan selektif
mengadopsi budaya yang datang dari luar.
Globalisasi dapat
memberikan pengaruh positif kalau kita dapat beradaptasi dengan baik, yaitu
meningkatkan kualitas diri dan selektif terhadap pengadopsian budaya luar. Dari
sudut kebudayaan, globalisasi dapat memperluas wawasan budaya, meningkatkan
kemampuan bahasa asing meningkatkan pengetahuan mengubah sikap mental kearah
yang lebih baik, peningkatkan produktivitas kerja, dan memberikan arah pada
perilaku.
Perkembangan yang
terjadi saat ini membawa perubahan keanekaragaman budaya yang bersifat pluralisme dan multiculturalism, sekaligus akan mendatangkan dampak positif jika
mendatangkan manfaat. Keadaan demikian dapat menunjang pembangunan nasional
yakni “terwujudnya masyarakat adil makmur dan merata baik material maupun
spiritual berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945” media informasi
berdampak positif jika bermuatan pendidikan pengenalan keterampilan, ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas
pembangunan.
Perubahan yang terjadi
tidak selalu bersifat negatif dan menghancurkan tata nilai budaya yang ada akan
tetapi, dapat memperkuat norma sosial dan nilai budaya yang ada, hal ini
bergantung pada kuat lemahnya proses penyebaran informasi tentang tata nilai
dari suatu kebudayaan terhadap kebudayaan yang lain.
3. Globalisasi dalam Kebudayaan Tradisional
Indonesia
Budaya adalah hasil
cipta, rasa, dan karsa manusia. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan
seni dan budaya karena indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa. Suku
bangsa tersebut tersebar dari sabang sampai merauke. Budaya setiap suku
memiliki ciri khas masing-masing atau dikenal dengan sebutan budaya daerah.
Budaya daerah dapat menjadi budaya nasional dengan syarat bisa mengharumkan
nama bangsa indonesia dan mencerminkan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa
indonesia di duia internasional, menurut antropolog C. Kluckhohn, terdapat 7 unsur kebudayaan, yaitu peralatan dan
perlengkapan hidup manusia mata pencaharian, sistem ekonomi, sistem
kemsyarakatan, bahasa kesenian, sistem pengetahuan dan agama.
Banyak sekali seni
tradisional dan budaya indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan
internasional, contohnya, tari jaipong, tari merak, tari topeng, dan wayang
golek. Negara yang pernah menjadi tempat pementasan tersebut, diantaranya
inggris, jerman, dan prancis. Tujuan ditampilkanya budaya indonesia secara
internasional, yaitu menjalin kerja sama secara
global di bidang kebudayaan, menarik wisatawan mancanegara untuk datang
ke indonesia dalm misi memperkenalkan kebudayaan indonesia secara internasional.
Selain tarian daerah,
pementasan budaya nasional indonesia di mata dunia internasional juga meliputi
adat istiadat, baju daerah , makanan daerah, dan hasil kerajinan tangan khas
daerah yag di tampilkan dalam bentuk pameran. Hal tersebut dapat meningkatkan
pendapatan negara berupa devisa, selain
itu, dapat mendorong bangsa lain mau mempelajari kebudayaan indonesia.
- Apa
pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Bangsa
Pengaruh dari globalisasi membuat
masyarakat cenderung mudah menerima hal-hal yang berasal dari kebudayaan barat,
padahal tidak semua hal yang berasal dari barat adalah sesuatu yang sesuai
dengan nilai-nilai yang kita miliki. Banyak pengaruh yang ditimbulkan oleh
globalisasi terhadap masyarakat kita sebagai berikut:
a. Makanan yang banyak
berasal dari luar negeri banyak dijumpai di indonesia seperti makanan jepang,mc donald.kentucky fried chicken, dan sebagainya yang memiliki gerai di seluruh
indonesia.
b. Gaya berpakaian
masyarakat indonesia sehari-hari juga memperlihatkan pengaruh barat, seperti
T-shirt dan jeans, bahkan pula ada pula orang indonesia yang memakai pakaian
yang dirancang oleh designer asing.
c. Pekerjaan di era
globalisasi menuntut masyarakat yang dinamis dan menguasai banyak hal banyak
pekerja yang memiliki kemampuan khusus diterima sebagai salah satu karyawanya.
d. Musik dan hiburan yang
berasal dari luar negeri memiliki banyak penggemar di idonesia begitu pula
dengan hiburan lainya , seperti film yang beredar di indonesia.
e. Bahasa inggris dianggap
sebagai bahasa internasional yang harus dikuasai setiap orang agar dapat
berhubungan dengan bangsa lain.
Globalisasi berjalan
begitu cepat dan menyangkut berbagai aspek dalam kehidupan kita sebagai bangsa
yang memiliki ragam budaya harus ikut menjaga serta melestarikan budaya bangsa kita
karna itu merupakan identitas bangsa kita jangan terlalu terpengaruh akan
budaya luar yang terbawa oleh era globalisasi.
5. Upaya mencegah memudarnya budaya dan jati
diri bangsa
Memudarnya jati diri
bangsa tentu bukanlah hal yang kita harapkan sebagai warga indonesia kita harus
berupaya menagkal proses memudarnya jati diri bangsa, kita tidak ingin
eksistensi jati diri bangsa indonesia hilang ditelan sejarah.
Upaya yang kita lakukan
untuk mengatasi masalah memudarnya budaya dan jati diri bangsa antara lain
sebagai berikut:
·
Menumbuhkan rasa bangga akan hasil budaya
sendiri.
Banyak hasil budaya
bangsa indonesia yang terkenal di dunia internasional. Misalnya, candi
borobudur. Nenek moyang bangsa kita bisa menciptakan hasil kebudayaan yang
dikagumi oleh banyak orang dari seluruh dunia. Belum lama ini, kesenian juga
diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia. Banyak negara yang kagum dengan
toleransi antar umat beragama yang dihayati di indonesia .
Uraian diatas hanya beberapa contoh bahwa indonesia memiliki
kebudayaan yang patut dibanggakan. Kebanggaan akan budaya sendiri ini perlu di
tumbuhkan dalam hati setiap warga. Bila sudah ada rasa kebanggaan atas budaya
sendiri, akan muncul kesadaran untuk tetap melestarikan budaya tersebut.
·
Sosial macam-macam hasil kebudayaan.
Indonesia memiliki
bermacam-macam hasil kebudayaan. Tiap daerah memiliki kebudayaan daerah .
hasil-hasil kebudayaan daerah tersebut harus disosialisasikan pada setiap warga
ketika masih kecil. Dengan sosialisasi itu diharapkan proses pewarisan budaya
terjadi. Proses pewarisan budaya merupakan jaminan tetap diteruskan nya jati
diri bangsa.
·
Mengembangkan ciri-ciri sosial bangsa
indonesia.
Setiap bangsa memiliki karakter tertentu,
bangsa indonesia misalnya dikenal sebagai bangsa yang ramah, toleran, religius,
sabar, demokratis, dan lain-lain. Sifat-sifat itu menjadi ciri bangsa
indonesia. Kita harus meneruskan karakter itu agar jati diri bangsa kita tidak
hilang.
·
Menyeleksi nilai-nilai asing yang masuk ke
indonesia.
Dalam era globalisasi, unsur-unsur
kebudayaan asing ditawarkan pada masyarakat indonesia baik melalui kontak
personal maupun non-personal. Namun, tidak semua unsur kebudayaan tersebut
sesuai dengan niali-nilai yang selama ini kita pegang. Oleh karena itu, kita
harus selektif menerima masuknya unsur-unsur budaya asing itu.
Dalam
mencegah memudarnya budaya dan jati diri kita sebagai bangsa indonesia bukan
berarti kita menolak semua kebudayaan yang datang nya dari luar kita boleh
menerimanya tetapi harus tetap mempertahankan kebudayaan dan jati diri kita
sebagai bangsa indonesia.
Bab III
PENUTUP
Kesimpulan:
Globalisasi tidak dapat dihindari
yang bisa kita lakukan ialah menyesuaikannya dengan kehidupan yang bermoral dan
beragama di Indonesia. Jika kita hanya bisa menyesuaikan diri dengan era
globalisasi tanpa menyaring dengan kebudayaan, maka hanya akan sia-sia saja dan justru akan mengalami kemunduran.
Kemunduran moral khususnya.
DAFTAR PUSTAKA