Selasa, 13 Januari 2015

Ilmu Budaya Dasar



 Tugas Ilmu Budaya Dasar
Nama : Maya Meiliana
NPM : 16514504
Judul Makalah : Budaya dan Globalisasi





BAB I
PENDAHULUAN
 Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu egara sebagai egarae baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengertian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.    Apa pengertian Globalisasi?
2.    Bagaimana hubungan Globalisasi dan Budaya?
3.    Bagaimana Globalisasi dalam Kebudayaan Tradisional Indonesia?
4.    Apa pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Bangsa?
5.    Bagaimana upaya mencegah memudarnya Budaya dan jati diri Bangsa?






1.3  TUJUAN
Berdasarkan penulisan masalah diatas, penulisan ini bertujuan untuk : 
1.    Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah,
2.    Untuk meningkatkan kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa.
3.    Memahami lebih dalam tentang Globalisasi,
4.    Sebagai bahan pembelajaran Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar
5.    Sebagai Tugas Makalah Bidang













Bab II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian globalisasi

Istilah globalisasi telah menjadi konsep yang sering digunakan untuk
menggambarkan fenomena dunia kontemporer. Memasuki milenium ketiga, dunia berubah dengan sangat cepat sehinga menimbulkan implikasi yang sangat kompleks, yaitu munculnya ketergantungan dalam hampir seluruh dimensi kehidupan dalamhubungan antar negara dan hubungan internasional. Perubahan-perubahan yang sangat cepat inilah yang kemudian disebut dengan globalisasi.
                        Dalam banyak definisi, konsep globalisasi merujuk pada fenomena dimana batas-batas negara dan bangsa tidak lagi relevan untuk didiskusikan. Jadi, globalisasi dapat diartikan sebagai suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka baik dalam sosial budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan.
                        Proses globalisasi mengandung implikasi bahwa suatu aktifitas yang sebelumnya terbatas jangkauanya secara nasional, secara bertahap berkembang menjadi tidak terbatas pada suatu negara. Kenichi ohmae dlam tulisanya The End of Nation State (1995) melihat globalisasi sebagai “dunia tanpa batas negara “ (a world without borders).
                        Dalam era globalisasi dewasa ini, tidaklah mungkin suatu negara hidup dan membangun kemajuan dalalm posisi mengisolisasi diri. Pengaruh antarnegara lewat teknologi informasi, teknologi industri, perdagangan uang, dan perdagangan uang , dan perdagangan komoditas antarbangsa merupakan kenyataan. Suka tidak suka kita harus hidup dengan kondisi seperti itu sekarang ini.
                        Menurut para ahli, ada tiga macam toeri yang dapat dilihat untuk memahami globalisaasi dari sudut pandang yang berbeda sebagai berikut.
·         Para globalis percaya bahwa kebudayaan lokal akan hilang dan digantikan dengan kebudayaan dan kehidupan ekonomi yang homogen. Kemudian, pendapat ini juga mengatakan bahwa adanya globalisasi akan melahirkan masyarakat yang toleran dan bertanggung jawab. Ada pula yang berpendapat bahwa globalisasi merupakan bentuk penjajahan barat untuk menciptakan kebudayaan yang homogen. Pendapat-pendapat inilah yang melahirkan kelompok – kelompok penentang globalisasi.
·         Para tradisionalis berpendapat bahwa globlisasi disebabkan oleh kapitalisme yang sudah ada sejak lama.
·         Para transformalis berpendapat bahwa globalisasi mungkin sudah dibesar- besarkan, tetapi tidak perlu menyangkal adanya konsep ini.
Menurut Giddens, ketergantungan masyarakat yang semakin meningkat  merupakan proses globalisasi. Hal ini ditandai dangan adanya kesenjangan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga . salah satu contohnya adalah teknologi globalisasi internet yang membuat kita.
Ciri – ciri globalisasi
Globalisasi telah menciptakan dunia makin terbuka dan saling ketergantungan antar negara dan antar bangsa, artinya , pada era globalisasi ini negara-negara bukan saja terbuka satu sama lain, tetapi juga tergntung satu sama lainya meskipun tingkat ketergantunganya tidak sejajar umumnya negara – negara berkembang lebih tergantung pada negara – negara industri maju dan tidak sebaliknya. Demikian pada negara – negara berkembang lebih terbuka menerima pengaruh globalisasi karena ketergantunganya yang tinggi terhadap negara – negara industri maju tersebut.
Menurut gidden, saling ketergantungan masyarakat dunia makin lama makin menigkat, proses peningkatan saling ketergantungan masyarakat dunia itu dinamakan globalisasi yang ditandai dengan ciri – ciri, antara lain sebagai berikut :
·         Adanya kesenjangan besar dalam kekayaan dan tingkat hidup antara masyarakat – masyarakat industri dengan masyarakat – masyarakat dunia ketiga. Setiap tahun terdapat jutaan masyarakat mati kelaparan pada hal produksi makanan dunia sebenarnya cukup untuk memberi makan semua orang . sejumlah besar bahan makanan itu tersimpan bahkan dimusnahkan di negara-negara barat.
·         Tumbuh dan berkembangnya negara-negara industri baru (newly industrialized countries atau NIC).
·         Meningkatnya komunikasi antar negara sebagai dampak teknologi yang makin canggih.
Michael J. Mazzar dalam global trends2005 mengemukakan enam ciri kehidupan global, yaitu sebagai berikut.
·         berubahnya fondasi-fondasi dunia yang telah melahirkan keompok negara-negara maju (negar industri) dan negara-negara berkembang.
·         Science dan technology menjadi penggerak utama dalam mengubah kehidupan manusia. Perubahan yang dihadapi manusia berjalan lurus (linier) dan hanya satu model. Akan tetapi setiap negara bangsa mencari jalanya sendiri sesuai dengan kebudayaan masing-masing.
·         Muculnya orientasi baru dalam ekonomi yang berbasis pada ilmu pengetahuan. Perubahan terjadi terutama dalam dunia kerja dan rekrutment tenaga kerja yang berdasarkan keterampilan. Tidak lagi pembatasan tenaga kerja harus dari negara-negara maju karena tidak ada lagi batas negara dan bangsa, harus dunia menjad tanpa batas dan seluruh kegiatan bersifat transnasional dan global.
·         Kemajemukan atau pluralisme dari komunitas-komunitas atau negara-negara mulai tampak. Di indonesia gerakan egoisme yang mengarah ke etnisme sukuisme mulai muncul, sehingga diperlukan pendidikan multikultural.
·         Makin berkembangnya paham demokrasi, yaitu pemikiran yang menghargai hak azazi manusia, hak manusia untuk mengatur identitas diri. Artinya, ada penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Akibat perubahan otoritas ini ialah ketidak stabilan sosial dan politik. Di indonesia hak ini telah menimbulkan krisis yang awalnya krisis ekonomi menjadi kerisis politik, sosial budaya atau biasa dikenal dengan krisis multidimensional. Dalam pemerintahan kemudian terjadi pergeseran wewenang dari otoritas pemerintahan pusat ke otonomi daerah.
·         Timbulnya alienasi individu dan lahirnya apa yang disebut sindrom pesimisme.




2.    Hubungan globalisasi dengan budaya

Globalisasi memberikan dampak yang meluas kepada fenomena imigrasi penduduk dalam blok budaya yang berbeda. Dunia menjadi semakin beragam dari segikomposisi budaya etnik,ras, dan warna kulit. Globalisasi dapat menimbulkan dampak negatif, jika tidak disertai dengan usaha beradaptasi melalui peningkatan kualitas diri dan selektif mengadopsi budaya yang datang dari luar.
Globalisasi dapat memberikan pengaruh positif kalau kita dapat beradaptasi dengan baik, yaitu meningkatkan kualitas diri dan selektif terhadap pengadopsian budaya luar. Dari sudut kebudayaan, globalisasi dapat memperluas wawasan budaya, meningkatkan kemampuan bahasa asing meningkatkan pengetahuan mengubah sikap mental kearah yang lebih baik, peningkatkan produktivitas kerja, dan memberikan arah pada perilaku.
Perkembangan yang terjadi saat ini membawa perubahan keanekaragaman budaya yang bersifat pluralisme dan multiculturalism, sekaligus akan mendatangkan dampak positif jika mendatangkan manfaat. Keadaan demikian dapat menunjang pembangunan nasional yakni “terwujudnya masyarakat adil makmur dan merata baik material maupun spiritual berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945” media informasi berdampak positif jika bermuatan pendidikan pengenalan keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembangunan.
Perubahan yang terjadi tidak selalu bersifat negatif dan menghancurkan tata nilai budaya yang ada akan tetapi, dapat memperkuat norma sosial dan nilai budaya yang ada, hal ini bergantung pada kuat lemahnya proses penyebaran informasi tentang tata nilai dari suatu kebudayaan terhadap kebudayaan yang lain.

3.    Globalisasi dalam Kebudayaan Tradisional Indonesia

Budaya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan seni dan budaya karena indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa. Suku bangsa tersebut tersebar dari sabang sampai merauke. Budaya setiap suku memiliki ciri khas masing-masing atau dikenal dengan sebutan budaya daerah. Budaya daerah dapat menjadi budaya nasional dengan syarat bisa mengharumkan nama bangsa indonesia dan mencerminkan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa indonesia di duia internasional, menurut antropolog C. Kluckhohn, terdapat 7 unsur kebudayaan, yaitu peralatan dan perlengkapan hidup manusia mata pencaharian, sistem ekonomi, sistem kemsyarakatan, bahasa kesenian, sistem pengetahuan dan agama.
Banyak sekali seni tradisional dan budaya indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional, contohnya, tari jaipong, tari merak, tari topeng, dan wayang golek. Negara yang pernah menjadi tempat pementasan tersebut, diantaranya inggris, jerman, dan prancis. Tujuan ditampilkanya budaya indonesia secara internasional, yaitu menjalin kerja sama secara  global di bidang kebudayaan, menarik wisatawan mancanegara untuk datang ke indonesia dalm misi memperkenalkan kebudayaan indonesia secara internasional.
Selain tarian daerah, pementasan budaya nasional indonesia di mata dunia internasional juga meliputi adat istiadat, baju daerah , makanan daerah, dan hasil kerajinan tangan khas daerah yag di tampilkan dalam bentuk pameran. Hal tersebut dapat meningkatkan pendapatan  negara berupa devisa, selain itu, dapat mendorong bangsa lain mau mempelajari kebudayaan indonesia.
  1. Apa pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Bangsa
            Pengaruh dari globalisasi membuat masyarakat cenderung mudah menerima hal-hal yang berasal dari kebudayaan barat, padahal tidak semua hal yang berasal dari barat adalah sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang kita miliki. Banyak pengaruh yang ditimbulkan oleh globalisasi terhadap masyarakat kita sebagai berikut:
a.    Makanan yang banyak berasal dari luar negeri banyak dijumpai di indonesia seperti makanan jepang,mc donald.kentucky fried chicken,  dan sebagainya yang memiliki gerai di seluruh indonesia.
b.    Gaya berpakaian masyarakat indonesia sehari-hari juga memperlihatkan pengaruh barat, seperti T-shirt dan jeans, bahkan pula ada pula orang indonesia yang memakai pakaian yang dirancang oleh designer asing.
c.    Pekerjaan di era globalisasi menuntut masyarakat yang dinamis dan menguasai banyak hal banyak pekerja yang memiliki kemampuan khusus diterima sebagai salah satu karyawanya.
d.    Musik dan hiburan yang berasal dari luar negeri memiliki banyak penggemar di idonesia begitu pula dengan hiburan lainya , seperti film yang beredar di indonesia.
e.    Bahasa inggris dianggap sebagai bahasa internasional yang harus dikuasai setiap orang agar dapat berhubungan dengan bangsa lain.
Globalisasi berjalan begitu cepat dan menyangkut berbagai aspek dalam kehidupan kita sebagai bangsa yang memiliki ragam budaya harus ikut menjaga serta melestarikan budaya bangsa kita karna itu merupakan identitas bangsa kita jangan terlalu terpengaruh akan budaya luar yang terbawa oleh era globalisasi.
5.    Upaya mencegah memudarnya budaya dan jati diri bangsa
Memudarnya jati diri bangsa tentu bukanlah hal yang kita harapkan sebagai warga indonesia kita harus berupaya menagkal proses memudarnya jati diri bangsa, kita tidak ingin eksistensi jati diri bangsa indonesia hilang ditelan sejarah.
Upaya yang kita lakukan untuk mengatasi masalah memudarnya budaya dan jati diri bangsa antara lain sebagai berikut:
·         Menumbuhkan rasa bangga akan hasil budaya sendiri.

Banyak hasil budaya bangsa indonesia yang terkenal di dunia internasional. Misalnya, candi borobudur. Nenek moyang bangsa kita bisa menciptakan hasil kebudayaan yang dikagumi oleh banyak orang dari seluruh dunia. Belum lama ini, kesenian juga diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia. Banyak negara yang kagum dengan toleransi antar umat beragama yang dihayati di indonesia .
          Uraian diatas hanya beberapa contoh bahwa indonesia memiliki kebudayaan yang patut dibanggakan. Kebanggaan akan budaya sendiri ini perlu di tumbuhkan dalam hati setiap warga. Bila sudah ada rasa kebanggaan atas budaya sendiri, akan muncul kesadaran untuk tetap melestarikan budaya tersebut.




·         Sosial macam-macam hasil kebudayaan.

Indonesia memiliki bermacam-macam hasil kebudayaan. Tiap daerah memiliki kebudayaan daerah . hasil-hasil kebudayaan daerah tersebut harus disosialisasikan pada setiap warga ketika masih kecil. Dengan sosialisasi itu diharapkan proses pewarisan budaya terjadi. Proses pewarisan budaya merupakan jaminan tetap diteruskan nya jati diri bangsa.

·         Mengembangkan ciri-ciri sosial bangsa indonesia.
Setiap bangsa memiliki karakter tertentu, bangsa indonesia misalnya dikenal sebagai bangsa yang ramah, toleran, religius, sabar, demokratis, dan lain-lain. Sifat-sifat itu menjadi ciri bangsa indonesia. Kita harus meneruskan karakter itu agar jati diri bangsa kita tidak hilang.
·         Menyeleksi nilai-nilai asing yang masuk ke indonesia.
Dalam era globalisasi, unsur-unsur kebudayaan asing ditawarkan pada masyarakat indonesia baik melalui kontak personal maupun non-personal. Namun, tidak semua unsur kebudayaan tersebut sesuai dengan niali-nilai yang selama ini kita pegang. Oleh karena itu, kita harus selektif menerima masuknya unsur-unsur budaya asing itu.
                        Dalam mencegah memudarnya budaya dan jati diri kita sebagai bangsa indonesia bukan berarti kita menolak semua kebudayaan yang datang nya dari luar kita boleh menerimanya tetapi harus tetap mempertahankan kebudayaan dan jati diri kita sebagai bangsa indonesia.







Bab III
PENUTUP

Kesimpulan:
Globalisasi tidak dapat dihindari yang bisa kita lakukan ialah menyesuaikannya dengan kehidupan yang bermoral dan beragama di Indonesia. Jika kita hanya bisa menyesuaikan diri dengan era globalisasi tanpa menyaring dengan kebudayaan, maka hanya akan sia-sia  saja dan justru akan mengalami kemunduran. Kemunduran moral khususnya.













                          
    DAFTAR PUSTAKA