Teori
Kepribadian Sehat
Hierarki Kebutuhan
Manusia
Kebutuhan Fisiologis. Kebutuhan fisiologis adalah
kebutuhan-kebutuhan yang jelas terhadap makanan, air, udara, tidur, seks dan
pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk kelangsungan
hidup. Dan juga kebutuhan ini merupakan yang terkuat dan sifatnya amat penting
dari semua kebutuhan.
Kebutuhan Akan Rasa Aman. Kebutuhan-kebutuhan
ini meliputi kebutuhan-kebutuhan akan jaminan, stabilitas, ketertiban, bebas
dari ketakutan dan kecemasan. Kebutuhan akan rasa aman juga merupakan kebutuhan
untuk mendapatkan perlindungan agar dapat melangsungkan hidup dengan baik.
Kebutuhan Akan Memiliki Cinta dan Kasih. Kebutuhan ini
semacam layak untuk mendapatkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap orang
lain, baik seperti orang tua, kakak, adik, sahabat, ataupun saudara dengan
tujuan agar merasakan perasaan memiliki. Kita memuaskan kebutuhan-kebutuhan
kita akan cinta dengan membangun suatu hubungan akrab dan penuh perhatian, dan
dalam hubungan ini memberi dan menerima cinta adalah sama pentingnya.
Kebutuhan Akan Penghargaan.
Yaitu penghargaan yang berasal dari orang lain dan juga terhadap diri sendiri.
Penghargaan yang berasal dari orang lain (dari luar) misalnya popularitas
ataupun keberhasilan dalam masyarakat. Ada banyak cara juga supaya orang lain
bisa menghargai kita, menurut saya apabila dengan cara yang negatif, kita bisa
saja memamerkan serta gengsi kita dengan apa yang kita miliki, seperti
mengendarai mobil mewah yang kita miliki, membeli rumah besar, dsb. Kita tidak
dapat menghargai diri kita jika kita tidak mengetahui kita apa dan siapa.
Aktualisasi diri. Apabila kita telah memuaskan semua
kebutuhan diatas, maka kita didorong oleh kebutuhan yang paling tinggi, yaitu
aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat didefinisikan sebagai perkembangan
yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat kita, pemenuhan semua kualitas
dan kapasitas kita. Kita harus bisa menjadi menurut potensi yang kita miliki.
Maslow menyebutkan apabila kita dapat memuaskan kebutuhan kita dari tingkat
yang rendah, kita masih merasa aman secara fisik maupun emosional, mempunyai
rasa memiliki dan juga merasa bahwa kita adalah diri yang berharga. Namun
apabila kita gagal dalam tahap aktualisasi diri ini, maka kita akan merasa
kecewa, tidak tenang dan tidak puas. Dengan begitu, kita tidak akan berada
dalam damai pada diri kita sendiri dan tidak bisa dikatakan bahwa kita sehat
secara psikologis.
Kepribadian yang sehat menurut Maslow
Menurut Maslow jika
tingkat kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat terpenuhi, maka kita tidak bisa
disebut sebagai manusia yang sehat secara psikologis. Maslow juga menyebutkan
bahwa orang yang sehat adalah orang mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan
baik dan imbang, mereka juga dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih
tinggi yaitu memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan
memahami dunia sekitar mereka. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu
tidak berjuang, tetapi mereka berusaha, Maslow menyebut teori ini dalam
“metamotivation”. Ia juga menulis “Motif yang paling tinggi ialah tidak
didorong dan tidak berjuang”, itu berarti memang orang yang mampu
mengaktualisasikan diri tidak berjuang melainkan berusaha.
Menurut Maslow, syarat
untuk mencapai aktualisasi diri adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tadi
tela disebutkan, yaitu memuaskan hierarki empat kebutuhan yang ada, diantaranya
yang pertama adalah kebutuhan akan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, cinta
kasih, serta penghargaan diri. Dan kebutuhan ini harus terpenuhi sebelum timbul
kebutuhan akan aktualisasi diri.
Kita juga tidak
membutuhkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam waktu yang sama, akan tetapi
dapat membutuhkannya dalam waktu yang berbeda. Hanya kebutuhan yang sangat
penting yang akan dirasakan pada saat bersamaan dan dalam setiap momen
tertentu.
Selain itu kepribadian
yang sehat menurut maslow adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya,
bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada
orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan
orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri.
Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki
kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta
kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa
pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang
yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik
mental maupun fisik.
Perbedaan “meta needs” dengan “deficiency needs”
Meta needs
(meta kebutuhan) merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan kearah mana
pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Maslow juga menyebut kebutuhan
tersebut B-values, dan B-values adalah tujuan dalam dirinya sendiri dan bukan
alat untuk mencapai tujuan lain, keadaan-keadaan ada dan bukan berjuang kearah
objek tujuan yang sifatnya khusus. Apabila keadaan-keadaan ini ada sebagai kebutuhan-kebutuhan
dan untuk memuaskan atau mencapai keadaan tersebut gagal, maka akan
menyakitkan, sama seperti kegagalan untuk memuaskan beberapa kebutuhan yang
lebih rendah.
Sedangkan Deficiency
needs, suatu kekurangan kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi
kebutuhannya, kebutuhan yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan
ini diperlukan bantuan orang lain. Deficiency need ini
meliputi: kebutuhan jasmaniah, keamanan, memiliki dan mencintai serta harga
diri. Dan sifat-sifat dari deficiency needs adalah ketiadaannya menimbulkan
penyakit, keberadaannya mencegah timbulnya penyakit, pemulihannya menyembuhkan
penyakit, dalam situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas
memilih, orang yang kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan
kebutuhan ini dibandingkan jenis kepuasan yang lain. Serta kebutuhan ini tidak
aktif, lemah, atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
Ciri-ciri “actualized people”
Menerima realitas secara tepat
Orang-orang yang sangat
sehat mengamati objek-objek dan orang-orang di dunia sekitarnya secara
objektif, teliti terhadap arang lain, mampu menemukan dengan cepat penipuan dan
ketidakjujuran. Mereka bersandar semata-mata pada keputusan dan persepsi mereka
sendiri serta tidak terdapat pandangan-pandangan yang berat sebelah atau
prasangka-prasangka.
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi efisien secara intelektual. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat mengamati objek dan orang-orang didunia sekitarnya secara objektif. Mereka tidak memandang dunia hanya sebagaimana yang mereka inginkan atau butuhkan, tetapi mereka melihatnya sebagaimana adanya, artinya mereka memandang dunia ini dengan nyata, apa adanya dan tidak menuntut lebih. Sebaliknya, orang yang kepribadiannya tidak sehat, mengamati dunia menurut ukuran-ukuran dari pandangan mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk kebutuhan dan nilai-nilai mereka. Maslow menulis bahwa “Orang yang neurotis secara emosional tidak sakit, tetapi secara kognitif dia salah”.
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi efisien secara intelektual. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat mengamati objek dan orang-orang didunia sekitarnya secara objektif. Mereka tidak memandang dunia hanya sebagaimana yang mereka inginkan atau butuhkan, tetapi mereka melihatnya sebagaimana adanya, artinya mereka memandang dunia ini dengan nyata, apa adanya dan tidak menuntut lebih. Sebaliknya, orang yang kepribadiannya tidak sehat, mengamati dunia menurut ukuran-ukuran dari pandangan mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk kebutuhan dan nilai-nilai mereka. Maslow menulis bahwa “Orang yang neurotis secara emosional tidak sakit, tetapi secara kognitif dia salah”.
Menerima diri dan orang lain apa adanya
Orang-orang yang
mengaktualisasikan diri menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan
kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka
tidak terlampau banayk memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat
sehat ini memiliki kelemahan–kelemahan atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak
merasa malu atau merasa bersalah terhadap
hal-hal tersebut. Karena orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka,
maka mereka tidak harus mengubah atau memlsukan diri mereka. Mereka santai dan
puas denagn diri mereka dan penerimaan ini berlaku bagi semua tingkat
kehidupan. Sebaliknya, orang-orang neurotis dilumpuhkan oleh persaan malu atau
perasaan salah atas kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan mereka,
begitu di hantui sehingga mereka mengalihkan waktu dan energi dari hal-hal yang
lebih konstuktif.
Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
Pengaktualisasian diri
bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura.Kita dapat
mengatakan bahwa orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai
dengan kodrat mereka.Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan
jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana hal tersebut tidak penting,
maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka tidak
sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari
kesenangan dalam mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adat-adat
social.
Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut. Lagi pula mereka sendiri adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman, serta tidak konvensioanal dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.
Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut. Lagi pula mereka sendiri adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman, serta tidak konvensioanal dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.
Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan
Orang yang
mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat bahwq
pekerjaan itu tentu saja cocok untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu
yang ingin mereka lakukan; tentu, sesuatu yang harus mereka lakukan tidak
semata-mata suatu pekerjaan untuk
mendapat penghasilan. Mereka tidak melakukan pekerjaan untuk mendapatkan
uang,popularitas atau kekuasaan, tetapi karena pekerjaan itu memuaskan
metakebutuhan. Menantang dan mengembangakan kemampuan-kemempuan mereka,
menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada tingkat potensi mereka yang paling,
dan membantu merumuskan pengertian mereka tentang diri mereka siapa dan apa.
Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain.
Orang-orang yang
mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan
kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan mereka
dan dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah
laku dan perasaan meeka sangatt egosentris dan terarah kepada dir mereka
sendiri.Sebaliknya, orang-orang neuorotis biasanya snagat emosional tergantung
pada orang-orang lain untuk kepuasan dimana mereka tidak mampu menghasilkan
untuk diri mereka.
Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian diri
untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik. Kepribadian-kepribadian
yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi mereka yang tinggi
menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis atau kerugian.
Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan orang-orang yang sehat mungkin
hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu ketenangan
dasar di tengah apa yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehat sebagai
malapetaka.
Menghargai dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai
pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang,
dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum.
Suatu pandangan yang bagus atau menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk
bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi senantiasa
berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana orang-orang yang
mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang
hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang
mendalam. Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat
kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman
yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi
individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering
dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
Memiliki identitas sosial dan minat sosial yang kuat
Pengaktualisasian diri
memiliki perasaan empati dan afeksi yang sangat kuat dan dalam terhadap semua
manusia, juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan.. Mereka adalah
anggota dari satu keluarga (manusia) dan memiliki suatu perasaan persaudaraan
dengan setiap anggota lain dalam keluarga. Orang-orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan
lebih baik daripada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii
hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau
marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar
tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.