Minggu, 13 Maret 2016

Tugas Kesehatan Mental 3



Teori Kepribadian Sehat


Aliran Humanistik

Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan. Humanistik berkembang menjadi a third force atau a third power atas reaksi terhadap dua aliran psikologi sebelumnya yaitu behaviorisme dan psikoanalisme/ psikoanalisa. Psikologi behaviorisme dipelopori oleh ivan Pavlov, behaviorisme merupakan aliran yang mempelajari perilaku individu yang diamati dengan tujuan untuk meramalkan dan mengontrol tingkah laku individu tersebut. Behaviorisme memandang manusia ibarat makhluk mekanistik yang dikendalikan kekuatan dari luar dirinya. Psikoanalisis adalah aliran yang dipelopori oleh psikoanalisis ala freud. Merupakan aliran psikologi yang mencari akar atau sebab tingkah laku manusia dalam motivasi dan konflik yang ada di dalam bawah sadar. Psikologi behaviorisme dan psikoanalisis tidak memosisikan manusia sebagai manusia keduanya tidak bisa menjelaskan aspek eksistensi manusia yang positif dan penentu seperti: cinta, nilai, makna, dan pertumbuhan pribadi. Kekosongan inilah yang diisi oleh psikologi humanistik seperti yang dikemukakan oleh Victor E frankl “Saya pikir, sudah saatnya kita mengakui kenyataan bahwa manusia bukan sekedar mekanisme atau hasil pelaziman kita harus mengakui kemanusiaan manusia. Kini saatnya kita mengakui bahwa manusia adalah wujud yang selalu mencari makna dan akan terlanda keresahan hati bila makna yang dicarinya belum ditemukan.”

Bagi sejumlah ahli psikologi humanistik ia adalah alternatif, sedangkan bagi sejumlah ahli psikologi humanistik yang lainnya merupakan pelengkap bagi penekanan tradisional behaviorisme dan psikoanalis. Psikologi humanistik berdasarkan kepada keyakinan bahwa nilai-nilai etika merupakan daya psikologi yang kuat dan ia merupakan penentu asas kelakuan manusia. Keyakinan ini membawa kepada usaha meningkatkan kualitas manusia seperti pilihan, kreativitas, interaksi fisik, mental dan jiwa, dan keperluan untuk menjadi lebih bebas. Situs yang sama menyebutkan bahwa psikologi humanistik juga didefinisikan sebagai sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan kepada berbagai nilai, sifat, dan tindak tanduk yang dipercayai terbaik bagi manusia.

Psikologi humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu, pertama psikologi humanistik menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia. Kedua, ia menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah penyelidikan dalam bidang tingkah laku manusia. Ketiga, ia menawarkan metode yang lebih luas akan kaedah-kaedah yang lebih efektif dalam pelaksanaan psikoterapi. Pokok persoalan dari psikologi humanistik adalah pengalaman subjektif manusia, keunikannya yang membedakan dari hewan-hewan, sedangkan area-area minat dan penelitian yang utama dari psikologi humanistik adalah kepribadian yang normal dan sehat, motivasi, kreativitas, kemungkinan-kemungkinan manusia untuk tumbuh dan bagaimana bisa mencapainya, serta nilai-nilai manusia Dalam metode-metode studinya, psikologi humanistik menggunakan berbagai metode mencakup wawancara, sejarah hidup, sastra, dan produk-produk kreatif lainnya.

Aliran ini secara eksplisit memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam pengembangan teori psikologis. Permasalah ini dirangkum dalam lima postulat Psikologi Humanistik dari James Bugental (1964), sebagai berikut:
  1. Manusia tidak bisa direduksi menjadi komponen-komponen.
  2. Manusia memiliki konteks yang unik di dalam dirinya.
  3. Kesadaran manusia menyertakan kesadaran akan diri dalam konteks orang lain.
  4. Manusia mempunyai pilihan-pilihan dan tanggung jawab.
  5. Manusia bersifat intensional, mereka mencari makna, nilai, dan memiliki kreativitas.
Pendekatan humanistik ini mempunyai akar pada pemikiran eksistensialisme dengan tokoh-tokohnya seperti Kierkegaard, Nietzsche, Heidegger, dan Sartre.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar