Penyesuaian diri dan Pertumbuhan
PENYESUAIN DIRI DAN PERTUMBUHAN PERSONAL
1.
Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah kemampuan individu sebagai reaksi atas penanganan dalam menghadapi tekanan yang dibebankan dari orang lain dan lingkungan sekitar untuk mencapai kedamaian dan ketentraman secara internal maupun eksternal serta menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitar dan komponen – komponen pendukung didalamnya.
Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah kemampuan individu sebagai reaksi atas penanganan dalam menghadapi tekanan yang dibebankan dari orang lain dan lingkungan sekitar untuk mencapai kedamaian dan ketentraman secara internal maupun eksternal serta menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitar dan komponen – komponen pendukung didalamnya.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan
bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk
mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara
diri individu dengan lingkungannya.
Schneiders (1964: 51) mengungkapkan bahwa
individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik (well adjustment person)
adalah mereka dengan segala keterbatasannya, kemampuannya serta kepribadiannya
telah belajar untuk bereaksi terhadap diri sendiri dan lingkungannya dengan
cara efisien, matang, bermanfaat, dan memuaskan. Efisien artinya bahwa apa yang
dilakukan individu tersebut dapat memberikan hasil yang sesuai dengan yang
diinginkan tanpa banyak mengeluarkan energi, tidak membuang waktu banyak, dan
sedikit melakukan kesalahan. Matang artinya bahwa individu tersebut dapat
memulai dengan melihat dan menilai situasi dengan kritis sebelum bereaksi.
PERTUMBUHAN PERSONAL
· PENGERTIAN PERTUMBUHAN PERSONAL
Manusia merupakan makhluk
individu. Manusia disebut sebagai individu apabila tingkah lakunya spesifik
atau menggambarkan dirinya sendiri dan bukan bertingkah laku secara umum atau
seperti orang lain. Jadi individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan-peranan yang khas dalam lingkup sosial tetapi mempunyai
kekhasan tersendiri yang spesifik terhadap dirinya didalam lingkup sosial
tersebut. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan
tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang
panjang.
Setiap individu pasti akan mengalami
pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal tersebut membutuhkan proses yang
sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan
kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor utama yang akan sangat
mempengaruhi pembentukan kepribadian. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah
kerabat yang paling dekat dan kita lebih sering bersama dengan keluarga. Setiap
keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma
tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan personal individu. Bukan
hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat atau sosialpun
terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi
pertumbuhan individu.
1. Penekanan
Pertumbuhan, Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil
dariproses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal
padaanak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga
diartikansebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau
keadaanjasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif
secaraberkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
kuantitatifyang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
· 2. Variasi Penyesuaian Diri
Schneiders (1964: 429) mengungkapkan setiap individu memiliki pola
penyesuaian yang khas terhadap setiap situasi dan kondisi serta lingkungan yang
dihadapinya. Bagaimana individu menyesuaikan diri di lingkungan rumah dan
keluarganya, di sekolahnya, bagaimana individu dapat menyesuaikan diri dengan
dirinya sendiri, serta cara menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial
menentukan adanya variasi penyesuaian diri (Varietas of Adjustment), artinya
adanya klasifikasi penyesuaian diri yang berdasarkan pada masalah dan situasi
yang dihadapi dan berkaitan dengan tuntutan lingkungan. Empat variasi
penyesuaian diri yang lebih penting dan krusial dalam kehidupan seorang manusia
yaitu:
· Penyesuaian dengan
dirinya sendiri (Personal Adjustment)
· Penyesuaian sosial
(Social Adjustment)
· Penyesuaian diri dengan
pernikahan (Marital Adjustment)
· Penyesuaian diri dengan
pekerjaan (Vocational Adjustment).
3. Kondisi Untuk Bertumbuh
Beberapa penelitian menunjukan bahwa gangguan dalam sisitem saraf, kelenjar, dan otot dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan mental, tingkah laku, dan kepribadian. Dengan demikian, kondisi sistem tubuh yang baik merupakan syaraf bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang baik. Disamping itu, kesehatan dan penyakit jasmaniah juga berhubungan dengan penyesuaian diri, kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik pula. Ini berarti bahwa gangguan penyakit jasmaniah yang diderita oleh seseorang akan mengganggu proses penyesuaian dirinya.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa gangguan dalam sisitem saraf, kelenjar, dan otot dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan mental, tingkah laku, dan kepribadian. Dengan demikian, kondisi sistem tubuh yang baik merupakan syaraf bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang baik. Disamping itu, kesehatan dan penyakit jasmaniah juga berhubungan dengan penyesuaian diri, kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik pula. Ini berarti bahwa gangguan penyakit jasmaniah yang diderita oleh seseorang akan mengganggu proses penyesuaian dirinya.
4. Fenomenologi
Pertumbuhan
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi
fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya
secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon
mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh
dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977). Misalnya orang yang tergolong ekstomorf
yaitu yang ototnya lemah, tubuhnya rapuh, ditandai dengan sifat-sifat menahan
diri, segan dalam aktivitas sosial, dan pemilu. Karena struktur jasmaniah
merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan bahwa sistem
saraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian
diri.
Daftar Pustaka :
Basuki,Heru.(2008).Psikologi Umum.Jakarta:Universitas Gunadarma
Schneiders, A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York:
Rinehart & Winston.
Depdikbud, Dirjen Dikti PPIPT. 1982. Proses Penyesuaian Diri. Jakarta:
Gunung Agung.
Gerungan. 1987. Psikoogi Sosial. Bandung: PT Erasco.
Mampiere, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Martaniah, Sri M. 1964. Peranan Orangtua dalam Perkembangan Kepribadian.
Yogyakarta: Jiwa Baru, 11/12 Th.XII.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar